Cari di Blog Ini

Jumat, 10 April 2020

MENGANALISIS HUBUNGAN INDUSTRI PERHOTELAN DAN PARIWISATA


1. Skema Industri Pariwisata
Industri  perhotelan adalah kategori yang luas dari bidang dalam industri jasa yang meliputi penginapan, restoran, perencanaan acara, taman hiburan, transportasi, jalur pelayaran, dan bidang tambahan lainya yang ada dalam industri pariwisata.
Daerah tujuan wisata tentunya akan dikunjungi oleh banyak wisatawan yang tentu saja membutuhkan tempat untuk beristirahat dan menginap, dan hal tersebut menjadi peran bagi industri perhotelan untuk menyediakan akomodasi bagi para wisatawan. Terdapat tiga faktor yang menjadi daya ukur untuk mengetahui kesuksesan dalam mendatangkan wisatawan ke daerah tujuan wisata. ketiga faktor tersebut yaitu, jumlah wisatawan, lama tinggal dan tingkat hunian hotel.




Gambar 5.1 Skema Industri Pariwisata

Hubungan industri perhotelan dengan pariwisata dari segi ekonomi bisa dilihat dari ketiga faktor. karena semakin banyak jumlah wisatawan yang berkunjung maka semakin banyak pula pengeluaran yang dikeluarkan oleh wisatawan baik dalam transportasi, belanja, kuliner, menginap dan sebagainya. hal tersebut dapat menaikan tingkat hunian kamar hotel dan semakin banyak kamar yang terjual artinya semakin banyak pula pajak yang dibayarkan kepada daerah tersebut. dari sejumlah pajak yang dibayarkan dapat digunakan untuk membangun daerah tersebut, khususnya terhadap pengembangan potensi wisata tersebut sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.
Selain Industri perhotelan ada pula hal lain yang berhubungan dengan industri pariwisata yang menjadi akomodasi tambahan selain hotel, contohnya seperti biro perjalanan wisata, restoran, operator adventure tour, tour guide, sarana hiburan dan fasilitas relaxation. Semuanya sangat bergantung pada situasi dan kondisi kepariwisataan sebagai bangunan utamanya yang selalu terjaga keberadaan dan keberlangsungannya sehingga akan berdampak positif terhadap tumbuhnya usaha akomodasi pariwisata yang pada gilirannya terjadilah aktivitas perekomian, industri dan bisnis yang saling menguntungkan.

2. Unsur – Unsur Industri Pariwisata
Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat dari masa ke masa terbukti dari semakin banyaknya orang melakukan kegiatan wisata dan juga jumlah uang yang dibelanjakan untuk kegiatan tersebut, hal ini sangat dimungkinkan karena adanya:
  1. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia, demikian juga meningkatnya jumlah penduduk dunia yang mampu melakukan perjalanan dan berwisata ke daerah lain.
  2. Kekupusan untuk cuti bersama pada setiap libur hariraya atau libur lainnya  juga ikut mendukung kegiatan berwisata dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya  bahkan bila memungkinkan ke negara lain.
  3. Semakin bertambahnya uang atau dana yang dapat digunakan untuk dapat membiayai kegiatan wisata.
  4. Semakin tersedianya waktu yang luang dan kesempatan yang dapat digunakan untuk berwisata.
  5. Semakin mudah cara melakukan perjalanan, lebih cepat dan lebih menyenangkan.
  6. Kecenderungan biaya hidup lebih tinggi di negara tertentu, juga mendorong orang untuk melalukan wisata ke negara lain yang biaya hidupnya lebih rendah.
 a. Akomodasi
Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel, losmen, guest house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, bag packer dan sebagainya.
Gambar 5.2 Akomodasi

b. Jasa Boga dan Restoran
Adalah industri yang bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman, yang dikelola secara komersial. Jenis usaha ini dapat dibedakan dalam manajemennya, yaitu cara pengelolaannya, apakah dikelola secara mandiri maupun terkait dengan usaha lain.
Gambar 5.3 Jasa Boga dan Restoran
  
c. Transportasi dan Jasa Angkutan
Adalah bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan. Transportasi dapat dilakukan melalui darat, laut dan  udara. Pengelolaan dapat dilakukan oleh Swasta maupun BUMN.
Gambar 5.4 Transportasi dan Jasa Angkutan

d. Tempat Penukaran Uang (Money Changer) 
Tempat penukaran mata uang asing (money changer) kini telah berkembang dengan pesat, penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank, melainkan juga pada perusahaan-perusahaan money changer yang tersebar di tempat-tempat strategis, terutama dikotakota besar.
Gambar 5.5 Tempat Penukaran Uang

e. Atraksi Wisata
Atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari, musik, upacara adat dll sesuai dengan budaya setempat.
Gambar 5.6 Atraksi Wisata

f. Cindera Mata
Adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya.
Gambar 5.7 Cindera Mata

g. Biro Perjalanan
Adalah suatu badan usaha dimana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga mereka merasa nyaman selama perjalanan.
Gambar 5.8 Biro Perjalanan

3. Hubungan Industri Perhotelan dan Pariwisata
Secara umum kita mengetahui bahwa hubungan industri perhotelan dengan pariwisata saling berkaitan sangat erat. Ini tak lepas dari fakta bahwa industri perhotelan menjadi salah satu tulang punggung yang mendukung pembangunan sektor pariwisata. Banyak sekali kontribusi industri perhotelan yang berimplikasi bagi perkembangan pariwisata. Yang pertama adalah sebagai salah satu tolok ukur keperhasilan suatu daerah dalam mempromosikan atau mengundang wisatawan untuk datang ke daerah tersebut. Suatu daerah tujuan wisatawan tentunya akan dikunjungi oleh wisatawan dan wisatawan tentu saja membutuhkan tempat menginap dan disinlah peran hotel sebagai tolok ukur untuk mengetahui seberapa banyak wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut.
Pada dasarnya ada tiga indikator di industri perhotelan yang menjadi tolok ukur untuk mengetahui kesuksesan dalam mendatangkan wisatawan ke daerah tujuan wisata. Ketiga indikator tersebut adalah jumlah wisatawan, lama tingal wisatawan dan tingkat hunian hotel. Jumlah wisatawan yang menginap di hotel memang mengindikasikan jumlah wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut namun itu belum cukup karena kita perlu mengetahui lama tinggal wisatawan juga.
Lama tinggal wisatawan sangat berperan penting sebagai indikator untuk mengetahui seberapa tertarik para wisatawan terhadap daerah yang dikunjunginya. Semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah maka ini mengindikasikan bahwa daerah tersebut memang diminati oleh wisatwan. Prosentase atau tingkat hunian hotel juga berperan penting sebagai indikator kesuksesan hotel dalam menjual kamarnya. Semakin tinggi tingkat hunian berarti semakin banyak jumlah kamar yang bisa dijual.
Lebih jauh lagi hubungan industri perhotelan dengan pariwisata adalah dari sisi ekonomi dan ini bisa dilihat dari ketiga indikator tersebut. Semakin tinggi jumlah wisatawan yang berkunjung maka semakin banyak spending atau belanja wisatawan di suatu daerah, entah untuk menginap, berbelanja, kuliner, transportasi dan lain sebagainya. Lama tinggal wisatawan juga berkontribusi bagi pendapatan daerah, semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah maka semakin banyak uang yang dibelanjakan dan berputar didaerah tersebut. Demikian juga dengan tingkat hunian, semakin tinggi tingkat hunian hotel berarti semakin banyak jumlah kamar yang terjual yang artinya semakin banyak pula pajak yang dibayarkan kepada daerah tersebut.
Secara umum hubungan industri perhotelan dengan pariwisata didominasi oleh kepentingan finansial dimana pihak hotel mendapatkan keuntungan dari jumlah wisatawan yang menginap untuk berkunjung ke daerah tersebut. Di satu sisi daerah tersebut juga mendapatkan kontribusi pajak yang dibayarkan oleh pihak hotel. Dari sejumlah pajak yang dibayarkan tersebut tentu saja dapat digunakan untuk membangun daerah tersebut khususnya untuk mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut sehingga dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan.
Sebenarnya ada beberapa hubungan industri perhotelan dengan pariwisata terlepas dari hubungan finansial dan salah satunya adalah hubungan reputasi. Dengan banyaknya jumlah wisatawan yang menginap di hotel untuk mengunjungi daerah tersebut maka daerah tersebut tentu saja akan berbenah diri untuk menyambut wisatawan. Pemerintah daerah setempat dan pengusaha hotel akan mendapat cukup modal untuk perbaikan infastruktur supaya wisatawan tertarik dan betah untuk berlama-lama berada di daerah tersebut. Pengusaha hotel akan melengkapi fasilitas usahanya sedangkan pemerintah daerah akan memperbaiki infrastruktur public mulai dari perbaikan jalan raya untuk mempermudah akses wisatawan, penambahan penghijauan supaya lebih sejuk sehingga membuat nyaman wisatawan. Perbaikan fasilitas destinasi wisata dan lain sebagainya. Ketika hotel dan pemerintah daerah tersebut bisa menyediakan segala fasilitas, infrastruktur dan kelengkapan yang dibutuhkan wisatawan tentu saja ini berdampak pada reputasi daerah itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar