1.
Skema Industri Pariwisata
Industri perhotelan adalah kategori yang luas dari
bidang dalam industri jasa yang meliputi penginapan, restoran, perencanaan
acara, taman hiburan, transportasi, jalur pelayaran, dan bidang tambahan lainya
yang ada dalam industri pariwisata.
Daerah tujuan wisata
tentunya akan dikunjungi oleh banyak wisatawan yang tentu saja membutuhkan
tempat untuk beristirahat dan menginap, dan hal tersebut menjadi peran bagi industri
perhotelan untuk menyediakan akomodasi bagi para wisatawan. Terdapat tiga
faktor yang menjadi daya ukur untuk mengetahui kesuksesan dalam mendatangkan
wisatawan ke daerah tujuan wisata. ketiga faktor tersebut yaitu, jumlah
wisatawan, lama tinggal dan tingkat hunian hotel.
Gambar 5.1 Skema Industri Pariwisata
Hubungan industri
perhotelan dengan pariwisata dari segi ekonomi bisa dilihat dari ketiga faktor.
karena semakin banyak jumlah wisatawan yang berkunjung maka semakin banyak pula
pengeluaran yang dikeluarkan oleh wisatawan baik dalam transportasi, belanja,
kuliner, menginap dan sebagainya. hal tersebut dapat menaikan tingkat hunian
kamar hotel dan semakin banyak kamar yang terjual artinya semakin banyak pula
pajak yang dibayarkan kepada daerah tersebut. dari sejumlah pajak yang
dibayarkan dapat digunakan untuk membangun daerah tersebut, khususnya terhadap
pengembangan potensi wisata tersebut sehingga dapat menarik lebih banyak
wisatawan untuk berkunjung.
Selain Industri
perhotelan ada pula hal lain yang berhubungan dengan industri pariwisata yang
menjadi akomodasi tambahan selain hotel, contohnya seperti biro perjalanan
wisata, restoran, operator adventure tour, tour guide, sarana hiburan dan
fasilitas relaxation. Semuanya sangat bergantung pada situasi dan kondisi
kepariwisataan sebagai bangunan utamanya yang selalu terjaga keberadaan dan
keberlangsungannya sehingga akan berdampak positif terhadap tumbuhnya usaha
akomodasi pariwisata yang pada gilirannya terjadilah aktivitas perekomian,
industri dan bisnis yang saling menguntungkan.
2.
Unsur – Unsur Industri Pariwisata
Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat dari masa ke masa
terbukti dari semakin banyaknya orang melakukan kegiatan wisata dan juga jumlah
uang yang dibelanjakan untuk kegiatan tersebut, hal ini sangat dimungkinkan
karena adanya:
- Semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia, demikian
juga meningkatnya jumlah penduduk dunia yang mampu melakukan perjalanan
dan berwisata ke daerah lain.
- Kekupusan untuk cuti bersama pada setiap libur
hariraya atau libur lainnya juga
ikut mendukung kegiatan berwisata dari daerah yang satu ke daerah yang
lainnya bahkan bila memungkinkan ke
negara lain.
- Semakin bertambahnya uang atau dana yang dapat
digunakan untuk dapat membiayai kegiatan wisata.
- Semakin tersedianya waktu yang luang dan kesempatan
yang dapat digunakan untuk berwisata.
- Semakin mudah cara melakukan perjalanan, lebih cepat
dan lebih menyenangkan.
- Kecenderungan biaya hidup lebih tinggi di negara
tertentu, juga mendorong orang untuk melalukan wisata ke negara lain yang
biaya hidupnya lebih rendah.
Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel,
losmen, guest house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, bag packer dan
sebagainya.
b.
Jasa Boga dan Restoran
Adalah industri yang bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman,
yang dikelola secara komersial. Jenis usaha ini dapat dibedakan dalam
manajemennya, yaitu cara pengelolaannya, apakah dikelola secara mandiri maupun
terkait dengan usaha lain.
c.
Transportasi dan Jasa Angkutan
Adalah bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan. Transportasi
dapat dilakukan melalui darat, laut dan
udara. Pengelolaan dapat dilakukan oleh Swasta maupun BUMN.
d.
Tempat Penukaran Uang (Money Changer)
Tempat penukaran mata uang asing (money changer) kini telah berkembang
dengan pesat, penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank, melainkan juga pada
perusahaan-perusahaan money changer yang tersebar di tempat-tempat strategis,
terutama dikotakota besar.
e.
Atraksi Wisata
Atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari, musik, upacara adat dll
sesuai dengan budaya setempat.
f.
Cindera Mata
Adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh wisatawan pada
saat kembali ke tempat asalnya.
g.
Biro Perjalanan
Adalah suatu badan usaha dimana operasionalnya meliputi pelayanan semua
proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga
mereka merasa nyaman selama perjalanan.
3.
Hubungan Industri Perhotelan dan Pariwisata
Secara umum kita
mengetahui bahwa hubungan industri perhotelan dengan pariwisata saling berkaitan
sangat erat. Ini tak lepas dari fakta bahwa industri perhotelan menjadi salah
satu tulang punggung yang mendukung pembangunan sektor pariwisata. Banyak
sekali kontribusi industri perhotelan yang berimplikasi bagi perkembangan
pariwisata. Yang pertama adalah sebagai salah satu tolok ukur keperhasilan
suatu daerah dalam mempromosikan atau mengundang wisatawan untuk datang ke
daerah tersebut. Suatu daerah tujuan wisatawan tentunya akan dikunjungi oleh
wisatawan dan wisatawan tentu saja membutuhkan tempat menginap dan disinlah
peran hotel sebagai tolok ukur untuk mengetahui seberapa banyak wisatawan yang
berkunjung di daerah tersebut.
Pada dasarnya ada tiga indikator
di industri perhotelan yang menjadi tolok ukur untuk mengetahui kesuksesan
dalam mendatangkan wisatawan ke daerah tujuan wisata. Ketiga indikator tersebut
adalah jumlah wisatawan, lama tingal wisatawan dan tingkat hunian hotel. Jumlah
wisatawan yang menginap di hotel memang mengindikasikan jumlah wisatawan yang
berkunjung di daerah tersebut namun itu belum cukup karena kita perlu
mengetahui lama tinggal wisatawan juga.
Lama tinggal wisatawan
sangat berperan penting sebagai indikator untuk mengetahui seberapa tertarik
para wisatawan terhadap daerah yang dikunjunginya. Semakin lama wisatawan
tinggal di suatu daerah maka ini mengindikasikan bahwa daerah tersebut memang
diminati oleh wisatwan. Prosentase atau tingkat hunian hotel juga berperan
penting sebagai indikator kesuksesan hotel dalam menjual kamarnya. Semakin
tinggi tingkat hunian berarti semakin banyak jumlah kamar yang bisa dijual.
Lebih jauh lagi hubungan industri
perhotelan dengan pariwisata adalah dari sisi ekonomi dan ini bisa dilihat dari
ketiga indikator tersebut. Semakin tinggi jumlah wisatawan yang berkunjung maka
semakin banyak spending atau belanja wisatawan di suatu daerah, entah untuk
menginap, berbelanja, kuliner, transportasi dan lain sebagainya. Lama tinggal
wisatawan juga berkontribusi bagi pendapatan daerah, semakin lama wisatawan
tinggal di suatu daerah maka semakin banyak uang yang dibelanjakan dan berputar
didaerah tersebut. Demikian juga dengan tingkat hunian, semakin tinggi tingkat
hunian hotel berarti semakin banyak jumlah kamar yang terjual yang artinya
semakin banyak pula pajak yang dibayarkan kepada daerah tersebut.
Secara umum
hubungan industri
perhotelan dengan pariwisata didominasi oleh kepentingan finansial
dimana pihak hotel mendapatkan keuntungan dari jumlah wisatawan yang menginap
untuk berkunjung ke daerah tersebut. Di satu sisi daerah tersebut juga
mendapatkan kontribusi pajak yang dibayarkan oleh pihak hotel. Dari sejumlah
pajak yang dibayarkan tersebut tentu saja dapat digunakan untuk membangun
daerah tersebut khususnya untuk mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut
sehingga dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan.
Sebenarnya ada beberapa
hubungan industri perhotelan dengan pariwisata terlepas dari hubungan finansial
dan salah satunya adalah hubungan reputasi. Dengan banyaknya jumlah wisatawan
yang menginap di hotel untuk mengunjungi daerah tersebut maka daerah tersebut
tentu saja akan berbenah diri untuk menyambut wisatawan. Pemerintah daerah
setempat dan pengusaha hotel akan mendapat cukup modal untuk perbaikan
infastruktur supaya wisatawan tertarik dan betah untuk berlama-lama berada di
daerah tersebut. Pengusaha hotel akan melengkapi fasilitas usahanya sedangkan
pemerintah daerah akan memperbaiki infrastruktur public mulai dari perbaikan
jalan raya untuk mempermudah akses wisatawan, penambahan penghijauan supaya
lebih sejuk sehingga membuat nyaman wisatawan. Perbaikan fasilitas destinasi
wisata dan lain sebagainya. Ketika hotel dan pemerintah daerah tersebut bisa
menyediakan segala fasilitas, infrastruktur dan kelengkapan yang dibutuhkan
wisatawan tentu saja ini berdampak pada reputasi daerah itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar