Cari di Blog Ini

Senin, 24 Agustus 2020

TEKA TEKI HOUSEKEEPING (PUBLIC AREA)

 Langkah - langkah mengerjakan Teka - Teki Silang :


  1. Klik pada kotak kolom/baris yang ingin dijawab
  2. Ketik jawaban pada area yang disediakan di bawah kata kunci/clue
  3. Klik "OK"
  4. Setelah semua baris dan kolom terjawab, klik "Check Puzzle" untuk mengetahui jumlah jawaban salah.
  5. Ketik pada kolom komentar : Nama anda (spasi) Jumlah jawaban salah.


Teka Teki Housekeeping

Teka Teki Housekeeping

wira

This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or Apple Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh the page. If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of the page to allow the puzzle to load.

Jumat, 24 April 2020

MATERI HOUSEKEEPING

Bagi siswa yang akan melaksanakan Training atau akan menghadapi ujian (penilaian harian, penilaian akhir semester, dan lainnya) khususnya bidang Housekeeping, perlu menyiapkan diri dengan mempelajari materi Housekeeping secara ringkas. Berikut dilampirkan materi ringkasan tentang Housekeeping. Silahkan klik link materi di bawah ini
https://drive.google.com/file/d/1vcgOhQy0lr7JHkG0Bsm5C9POkyOC5OMh/view?usp=sharing

Rabu, 22 April 2020

MENGANALISIS PERSONAL HYGIENE (BAGIAN 3)


3. Grooming (Penampilan Diri)
Penampilan merupakan bagian dari bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang, karena penampilan merupakan suatu sarana komunikasi antara kita sebagai karyawan dengan customer dan rekan kerja. Penampilan diri tercermin dari dalam diri seseorang (inner beauty) sehingga seseorang itu kelihatan tampil menarik, berpenampilan menarik adalah salah satu kunci sukses seseorang. Dengan berpenampilan menarik maka rasa percaya diri akan semakin tinggi untuk dapat berhubungan dengan orang atau rekan kerja.
Standar penampilan karyawan adalah sebagai berikut:
a. Bagi wanita yaitu:
1)      Wajah bersih tidak berminyak.
2)      Memakai make up: minimum berbedak dengan polesan kosmetik lainnya seperti eye shadow, blush on sederhana, tipis sehingga kelihatannya tidak menyolok.
3)      Panjang rambut max sebatas bahu, bila melebihi bahu diikat dengan hairnet.
4)      Kuku dipotong pendek dan bersih serta tidak berkutek.
5)      Busana mengenakan seragam yang disediakan oleh perusahaan disesuaikan dengan bidang pekerjaan.
6)      Memakai pakaian dalam yang bersih dan stocking panjang.
7)      Pakaian dicuci dan disetrika rapi, dipelihara kerapihannya: kancing/ keliman/ ritsiliting jahitan jangan sampai terlepas.
8)      Id card dipasang di dada kiri atas sesuai peraturan, Id card tidak dicoret – coret  dan bersih.
9)      Sepatu hak minimal 1cm dan tergantung bagian dan seragam yang disediakan perusahaan.
10)  Jam tangan model formal, sederhana, tidak eksentrik.
11)  Assecories tidak berlebihan: cincin, giwang/ anting-anting, jam tangan dan kalung/ gelang.

b. Bagi pria yaitu:
1)      Wajah bersih tidak berminyak.
2)      Rambut tidak melebihi kerah baju tersisir rapi.
3)      Kuku dipotong pendek dan bersih.
4)      Tidak bercambang/ berjenggot dan berkumis.
5)      Busana mengenakan seragam yang disediakan oleh perusahaan disesuaikan dengan bidang pekerjaan.
6)      Memakai pakaian dalam singlet bukan T-Shirt.
7)      Kancing baju kemeja hanya bagian atas yang terbuka, tetapi bila memakai dasi maka kancing kemeja ditutup sampai bagian leher.
8)      Pakaian dicuci dan disetrika rapi, dipelihara kerapihannya: kancing/ keliman/ ritsiliting jahitan jangan sampai terlepas.
9)      Id card dipasang di dada kiri atas sesuai peraturan, Id card tidak dicoret-coret dan bersih.
10)  Celana sebatas mata kaki dan tidak diperkenankan memakai celana cutbray dan warna hitam.
11)  Ikat pinggang resmi dan warna hitam.
12)  Model sepatu resmi / casual hitam / sporty, dan bersih/bersemir.
Selain penampilan fisik, kita perlu memperhatikan kesehatan dan kebersihan pribadi yaitu:
  1. Tangan dan jari selalu bersih dan kuku digunting pendek.
  2. Rambut, tidak berketombe atau rontok.
  3. Hidung bagian dalam dan luar, kulit hidung sehat.
  4. Mulut dan gigi serta nafas dijaga agar tetap segar.
  5. Mata selalu cerah, bila mempergunakan kaca mata maka kaca mata harus selalu bersih.
  6. Telinga bagian luar dan dalam bersih.
  7. Wajah agar sehat dan segar.
  8. Kaki tidak berbau saat buka kaos kaki atau sepatu.

Penampilan diri staf perhotelan disesuaikan dengan bidang Front Office dan Housekeeping, diantaranya adalah penampilan sikap yaitu:
  1. Berdiri dengan bertumpu pada kedua kaki hendaknya berdiri dengan sejajar, jangan sampai salah satu kaki mengendor dan yang satu tegak.
  2. Duduklah dengan tegap sempurna, tidak membungkuk, kaki dalam posisi rapi dan sopan.
  3. Berjalan apa adanya dengan alami, jalan dengan tegap, teratur jangan dibuat-buat, tidak tunduk dan menyeret sepatu.
  4. Berbicara sopan sesuaikan dengan keadaan/ suasana lingkungan kerja, rapat/ dalam keadaan resmi.
  5. Ketika dipersilahkan untuk menyampaikan pendapat ataupun sebagainya, gunakan bahasa baku, sopan, tekanan suara lebih lembut, rendah ataupun sedang (jangan tinggi).
  6. Dalam lingkungan kerja biasa gunakan bahasa sehari- hari tapi sopan dan tidak menyinggung orang lain
  7. Menghadiri pesta resmi harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
1)      mengambil makanan saat dipersilahkan oleh mc, waktu makan bersama dan antri dengan tenang dan sabar
2)      Sebaiknya tidak mengambil makanan terlalu penuh
3)      Tidak menumpahkan makanan/ memecahkan piring/ gelas
4)      Makan dengan suapan sederhana, jangan terlalu penuh dan terburu-buru
5)      Tidak makan terlalu cepat saat menguyah makanan
6)      Hindari gerakan yang kurang sopan agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain
7)      Keadaan bersih dan rapi saat mengkonsumsi makanan
8)      Setelah acara makan selesai ucapkan terima kasih

MENGANALISIS PERSONAL HYGIENE (BAGIAN 2)


Menurut Uliyah dan Hidayat (2008) dan Potter dan Perry (2006), jenis-jenis personal hygiene antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kebersihan kuku, kaki dan tangan
Tangan yang kotor dapat menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E. coli. Penting bagi seseorang untuk selalu menjaga kebersihan tangan. Mencuci tangan dapat dilakukan pada saat sebelum makan atau menyentuh makanan, setelah menggunakan kamar mandi, memegang hewan, sebelum dan setelah memegang orang sakit serta saat tangan terlihat kotor.
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Dengan demikian kuku seharusnya terlihat sehat dan bersih. Memotong kuku dapat dilakukan sekurang-kurangnya 1x dalam seminggu atau saat terlihat panjang. Dalam memotong kuku dianjurkan untuk menggunakan pemotong kuku.
Dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki dapat dilakukan dengan menggunakan alas kaki yang lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai dapat mempengaruhi masalah kaki dan kuku. Selain itu yang menjadi keharusan untuk menjaga kebersihan kaki adalah dengan mencuci kaki. Mencuci kaki dapat dilakukan Setelah beraktivitas atau saat kaki terlihat kotor dan sebelum pergi tidur.

b. Kebersihan rambut
Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat membuat terpelihara dengan subur dan indah sehingga akan menimbulkan kesan cantik dan tidak berbau apek. Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut mudah rontok, sebagai akibat gizi kurang.
Dalam menjaga kebersihan rambut dapat dilakukan dengan keramas. Keramas minimal dilakukan dua kali dalam seminggu. Keramas harus lebih sering dilakukan jika seseorang melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat, seperti selesai berolahraga dan bekerja. Keramas dengan menggunakan sampo atau bahan pembersih rambut lainnya, dapat menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala. Sampo tidak hanya berfungsi membersihkan rambut tetapi juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur dan berkilau.

c. Kebersihan gigi dan mulut
Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir. Dengan menggosok gigi dapat membersihkan gigi dari plak, bakteri dan mengurangi ketidak-nyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.
Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Menyikat gigi merupakan salah satu cara dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Menggosok gigi secara benar dan teratur, sedikitnya di lakukan 4 kali sehari yaitu setiap selesai makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi menggunakan sikat gigi sendiri. Memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan sekali ke puskesmas atau ke dokter gigi.

d. Kebersihan mata
Mata merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena sebagian besar aktivitas manusia selalu menggunakan mata. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata yang mencegah masuknya partikel asing kedalam mata. Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mata dapat dilakukan dengan cara mengusap kotoran pada mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata bagian luar mata mengunakan kain yang lembut dan bersih serta selalu melindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran.

e. Kebersihan telinga
Telinga berfungsi sebagai pendengaran. Sangat penting bagi seseorang untuk selalu menjaga kebersihan telinga, karena apabila telinga terdapat serumen ataupun kotoran yang menumpuk dan tidak dibersihkan, maka akan mengganggu fungsi pendengaran. Dalam menjaga kebersihan telinga dapat dilakukan secara rutin sekitar 1-2x dalam seminggu. Pada saat membersihkan harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan alat yang bersih dan aman. Tidak diperbolehkan menggunakan alat yang tajam seperti peniti untuk membersihkan serumen yang ada pada telinga.

f. Kebersihan hidung
Hidung berfungsi sebagai indra pembau dan sebagai jalan nafas. Lubang hidung terdapat bulu-bulu hidung dan lendir yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara yang dihirup. Dalam menjaga kebersihan hidung dapat dilakukan dengan menggunakan kapas, sapu tangan atau tisu yang bersih dengan cara mengangkat sekresi hidung secara lembut.


g. Kebersihan kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari kuman dan trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Dalam menjaga perawatan kulit dapat dilakukan dengan melakukan mandi, karena dengan mandi setiap hari dapat menghilangkan kotoran, bau badan, keringat dan membuat rasa nyaman. Mandi sebaiknya dilakukan secara rutin minimal 2 kali sehari dan selalu menggunakan sabun.
Mengganti pakaian secara teratur merupakan salah satu cara menjaga kebersihan kulit. Dalam mengganti pakaian, minimal dilakukan 1x dalam sehari. Seseorang perlu mengganti pakaian lebih sering apabila dalam beraktivitas banyak berkeringat

MENGANALISIS PERSONAL HYGIENE (BAGIAN 1)

1. Definisi Personal Hygiene
Istilah personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, personal artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah suatu aktivitas untuk menjaga serta merawat tubuh agar tubuh selalu sehat dan bersih serta mampu meningkatkan derajat kesehatan pada tubuh sehingga masalah kesehatan serta dampak negatif dari fisik maupun sosial dapat teratasi dengan baik.

2. Jenis – Jenis Personal Hygiene
Menurut Uliyah dan Hidayat (2008), personal hygiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain; budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Sedangkan menurut Perry dan Potter (2005), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan personal hygiene, yaitu sebagai berikut:
  1. Citra tubuh. Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Citra tubuh dapat berubah akibat adanya pembedahan atau penyakit fisik maka harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
  2. Praktik sosial. Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang pasien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
  3. Status sosio ekonomi. Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang dilakukan. Apakah dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik (alat-alat yang membantu dalam memelihara hygiene dalam lingkungan rumah).
  4. Pengetahuan. Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidak cukup, harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.
  5. Kebudayaan. Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri yang berbeda.
  6. Pilihan pribadi. Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk perawatan diri, memilih produk yang ingin digunakan, dan memilih bagaimana cara melakukan hygiene.
  7. Kondisi fisik. Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang sehingga perlu bantuan untuk melakukan perawatan diri.

Menurut Green (1980), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan (personal hygiene), yaitu:
  1. Faktor predisposisi. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai budaya atau norma yang diyakini seseorang.
  2. Faktor pendukung. Yaitu faktor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang. Faktor pendukung di sini adalah ketersediaan sumber-sumber atau fasilitas. Misalnya puskesmas, obat-obatan, alat- alat kontrasepsi, jamban, air bersih dan sebagainya.
  3. Faktor pendorong atau penguat. Faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku. Perilaku orang lain yang berpengaruh (tokoh masyarakat, tokoh agama, guru, petugas kesehatan, keluarga, pemegang kekuasaan) yang dapat menjadi pendorong seseorang untuk berperilaku.

Senin, 20 April 2020

FASILITAS YANG ADA DI KAMAR HOTEL

Bagi siswa yang akan melaksanakan Training di hotel, khususnya di bagian Room Section, pengetahuan tentang fasilitas kamar harus sudah dipahami dengan baik. Ada banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan satu bagian di kamar tergantung dari hotel masing - masing. Berikut disajikan beberapa istilah fasilitas yang ada di kamar hotel.

Smoke detector. Berfungsi untuk pendeteksi asap.

Fire water sprinkler. Berfungsi memercikkan air ketika terjadi kebakaran

Curtain. Terdiri dari glass curtain/day curtain yang transparan, dan night curtain/blind curtain yang tebal

Ashtray. Penampung abu rokok

Bathtub. Tempat berendam

Drawer. Laci penyimpan barang

Writing table and chair. Tempat untuk menulis

Dressing table and chair. Tempat berhias

Bed side table. Meja yang ada di samping tempat tidur


Bedside lamp/night lamp. Lampu yang ada di samping tempat tidur

Luggage rack. Tempat menaruh koper/barang bawaan tamu

Door stopper. Penahan pintu

Cloth line. Penggantung jemuran

Floor drain. Tempat pembuangan air

Glass shower. Dinding shower yang terbuat dari kaca

Garbage bin/waste bucket. Tempat sampah

Hot and cool faucet. Kran air panas dan dingin


Jet presser. Penyemprot toilet

Head shower

Tissue holder. Tempat tissue

Door viewer. Alat yang dipasang di pintu untuk melihat orang di luar

Railing AC. Tipe AC yang tertanam di dinding


Socket
Arm chair and round table. Tempat duduk untuk bersantai
Ceiling lamp. Lampu yang menempel di plafond
Hand soap container. Tempat untuk sabun pencuci tangan


Reading lamp/wall lamp. Lampu untuk membaca

Door knob. Handle pintu

Minggu, 19 April 2020

MEMAHAMI PUBLIC AREA SECTION (BAGIAN 2)


4. Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Section
Secara umum tugas dan tanggung jawab dalam Public Area Section  dibedakan menjadi tiga berdasarkan shift kerja.
a. Morning Shift
Bertangung jawab terhadap kebersihan dan pemeliharaan Public Area dan pelaksanaan kerja pada morning shift, menjalankan pelayanan Housekeeping yang nyaman dan menyenangkan terhadap tamu, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditentukan. Jabaran tugas Public Area Attendant yang bertugas morning shift, antara lain:
  • Melakukan handling over dengan night cleaner pada saat memulai kerja, dan handling over dengan Public Area Attendant evening shift pada saat akan menyelesaikan tugas.
  • Membersihkan standing ashtray di area lobby dan area umum lainnya.
  • Melakukan dusting di tangga-tangga, furniture, pigura, perhiasan area umum.
  • Membersihkan lantai dengan sweeping dan mopping.
  • Membersihkan restaurant atau F&B outlet lain selepas waktu makan pagi dan siang sehingga tidak mengganggu tamu yang berkunjung.
  • Membersihkan kaca dan jendela di lobby, F&B outlet, pintu-pintu ruangan dan area lain.
  • Mengosongkan tempat sampah di area umum.
  • Menjaga kondisi meeting room atau ruang banquet dalam keadaan bersih dan rapi, baik saat tidak digunakan, akan digunakan atau usai digunakan.
  • Menjaga kondisi seluruh area umum bersih dan rapi.
  • Melapor pada  Public Area supervisor apabila adan kerusakan yang terjadi di area.
  • Memeriksa kebersihan, kerapian dan kelengkapan peralatan keperluan.
  • Menghadiri program pelatihan (training program) yang diadakan secara rutin.
  • Menghadiri briefing rutin setiap hari, baik pagi hari atau handing over sore hari, dan pertemuan berkala, baik mingguan atau bulanan yang diadakan supervisor atau housekeeper.
  • Menjalankan prosedur keamanan, keselamatan, hygienis dan sanitasi baik untuk kepentingan tamu, orang lain dan diri sendiri.
  • Menjalankan tugas khusus yang diberikan sesuai kebutuhan.

b. Evening Shift
Public Area Attendant dengan evening shift bertanggung jawab terhadap kebersihan dan pemeliharaan Public Area dan pelaksanaan kerja pada evening shift menjalakan pelayanan Housekeeping yang nyaman dan menyenangkan terhadap tamu, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditentukan. Karyawan ini memiliki jabaran tugas, sebagai berikut:
  • Melakukan handling over dengan Public Area Attendant morning shift pada saat akan memulai kerja.
  • Membersihkan standing ashtray  di area lobby dan area umum lainnya.
  • Melakukan dusting di tangga-tangga, furniture, pigura, perhiasan area umum.
  • Membersihkan lantai dengan sweeping dan mopping.
  • Membersihkan restaurant atau F&B outlet lain selepas waktu makan pagi dan siang sehingga tidak mengganggu tamu yang berkunjung.
  • Memeriksa tempat-tempat sampah diarea umum dan mengosongkannya bilamana perlu.
  • Menjaga kondisi meeting room atau ruang banquet dalam keadaan bersih dan rapi, baik saat tidak digunakan, akan digunakan atau usai digunakan.
  • Membersikan back office, executive office atau management office bila ruangan sudh tidak digunakan  atau selepas office hour .
  • Menjaga kondisi seluruh area umum bersih dan rapi.
  • Melapor pada Public Area supervisor apabila adan kerusakan yang terjadi di area.
  • Memeriksa kebersihan, kerapian dan kelengkapan peralatan keperluan.
  • Menghadiri program pelatihan (training program) yang diadakan secara rutin.
  • Menghadiri briefing rutin setiap hari, baik pagi hari atau handling over sore hari, dan pertemuan berkala, baik mingguan atau bulanan yang diadakan supervisor atau housekeeper.
  • Menjalankan prosedur keamanan, keselamatan, higienis dan sanitasi baik untuk kepentingan tamu, orang lain dan diri sendiri.
  • Menjalankan tugas khusus yang diberikan sesuai kebutuhan.

c. Night Cleaner
Seorang night cleaner bertanggung jawab terhadap kebersihan Public Area pada night shift menjalakan pelayanan Housekeeping yang nyaman dan menyenangkan terhadap tamu, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditentukan. Yang harus dilakukan seorang night cleaner, sebagai berikut:
  • Melakukan handling over dengan Public Area Attendant evening shift pada saat akan memulai kerja, dan handling over dengan Public Area Attendant morning shift pada saat akan menyelesaikan tugas.
  • Melakukan dusting di tangga-tangga, furniture, pigura, perhiasan area umum.
  • Membersihkan lantai dengan sweeping dan mopping dan bila perlu menggunakan buffing machine.
  • Mengosongkan tempat sampah di area umum.
  • Menjaga kondisi meeting room atau ruang banquet dalam keadaan bersih dan rapi, baik saat tidak digunakan, akan digunakan atau usai digunakan.
  • Menjaga kondisi seluruh area umum bersih dan rapi, termasuk employee service area, seperti locker, koridor karyawan dan ruang parkir.
  • Melapor pada Public Area supervisor apabila ada kerusakan yang terjadi di area.
  • Menjalankan program general cleaning, shampooing carpet, re-coating marbel floor, atau tugas yang disesuakan dengan kebutuhan.
  • Menghadiri program pelatihan (training program) yang diadakan secara rutin.
  • Menghadiri briefing rutin setiap hari, baik malam hari atau handling over pagi hari, dan pertemuan berkala, baik mingguan atau bulanan yang diadakan supervisor atau housekeeper.
  • Menjalankan prosedur keamanan, keselamatan, higienis dan sanitasi baik untuk kepentingan tamu, orang lain dan diri sendiri.
  • Menjalankan tugas khusus yang diberikan sesuai kebutuhan.

d. Gardener
Bagian ini bertanggung jawab untuk taman secara keseluruhan baik yang ada di dalam dan di luar hotel. Membuka ruang dengan taman yang indah adalah sangat diperlukan. Intinya adalah untuk memberikan kesan yang baik kepada para tamu. di Sekitar pintu masuk hotel (pintu masuk utama) biasanya dibuat dalam sistem taman sedemikian rupa agar terlihat menarik. Petugas taman (tukang kebun) perlu mengetahui fungsi dan nilai estetika. Gardener dapat berusaha agar taman tampak indah, menarik dan memiliki seni. Tugas dan semua tanggung jawab terletak pada head of gardener dan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh tukang kebun. Tugas pekerjaan utamanya adalah sebagai berikut:
1) Merawat tanaman dan memupuk, meliputi:
  • Mengelola tanah.
  • Pupuk Crops.
  • Menyiram plants tersebut serta pemangkasan tanaman.
2) Mengatur penempatan dan pemeliharaan tanaman, meliputi:
  • Menukar tanaman yang ada di rumah kaca untuk dibawa ke kebun dan di rawat.
  • Pasang pot tanaman yang baik dan bersih atau kotak tanaman hijau.
3) Tanaman , tugas ini meliputi:
  • Menstek
  • Grafting
  • Penanaman seedlings
  • Membeli plants baru.

5. Penanganan Kebersihan Public Area
Penangan kebersihan dimulai dari awal shift, bagi tugas, siapkan alat, lakukan pekerjaan, cek hasil, dan laporan. Hal ini dilakukan sebagai pedoman bagi petugas supaya mendapatkan hasil maksimal. Hal yang perlu diperhatikan:
  • Sebelum shift kerja, usahakan supervisior maupun housemen selalu membaca log book.
  • Housemen kembali membersikan peralatan kerja dan menyimpan ditempat yang telah ditentukan.
  • Housemen mengetahui bahan kimia yang digunakan menurut aturan.
  • General cleaning di Public Area dilakukan siang untuk area koridor dan malam untuk area meeting room dan restaurant. Hal ini dilakukan supaya tidak mengganggu aktivitas tamu.
  • Shampooing carpet dilakukan dilaksanakan pada sore hari jika tidak terlalu ramai, jika ramai dilakukan pada malam hari.
  • Kristalisasi dilakukan sesuai jadwal.
  • Pembersihan dan general cleaning restaurant sebaiknya berkoordinasi dengan FB Service.

Prosedur dilapangan terkait penanganan kebersihan Public Area:
a. Supervisior:
  • Memeriksa jadwal atau daftar nama petugas harian dan general cleaning (housekeeping action plan).
  • Menentukan lokasi pekerjan sesuai dengan program kerja.
  • Memberikan informasi housemen tentang pengerjaan program harian dan general cleaning.
  • Koordinasi dengan departemen terkait.
  • Memeriksa hasil kerja menggunakan cek list.
  • Membuat laporan.

b. Kondisi khusus:
  • Bila hasil pekerjaan tidak sesuai standar, supervisior meminta untuk membersihkan kembali kepada housemen.
  • Jika saat pengerjaan ditemui kerusakan maka laporkan ke supervisior untuk membuat work order.
  • Jika saat pengerjaan area ada tamu meminta bantuan, maka harus segera di bantu. Jika perlu, tingkalkan pekerjaan untuk sementra waktu dan menyimpan perlatan pada tempatnya.
  • Apabila saat pengerjaan ada pernintaan dari department lain yang sifatnya urgent dan tidak boleh ditunda maka langsung petugas membersihkannya.